Monday, October 5, 2020

ILMU CARI REJEKI

BEGINI CARA BISNIS KULINER BERTAHAN DI MASA RESESI!!
Oktober ini berarti sudah 7 bulan pandemi mendera, entah sudah berapa kawan yang curhat atau saya lihat sendiri kondisinya begitu sulitnya untuk bangkit. Pilihan mereka yang dulu tutup sementara, berubah jadi tutup selamanya. 

❌ Yang mengandalkan pasar mahasiswa ketika kampus ditutup langsung omzet tinggal 20% saja.

 ❌ Yang punya banyak cabang, gak semua cabangnya untung, subsidi silang sampai kapan bisa bertahan?

❌ Jumlah karyawan yang banyak, pilihan efisiensi dirumahkan atau dipertahankan tapi menggerus dana cadangan.

❌ Buka di mall, satu cabang modal investor 1-2 milyar, penjualan sangat ngedrop, sewa tempat bulanan pun tak terbayar, investor juga gak sabar. 

❌ Buntu dengan cara jualan yang sama, padahal kondisi pasar berbeda. Mau inovasi tapi seperti kehabisan energi. 

❌ Utang menumpuk di supplier, menunda pembayaran tapi duitnya kepake yang lainnya, kasihan kan suppliernya. Jadi efek berantai jadinya.

❌ Utang modal bank yang paling bikin pusing, bunga tetap jalan, keringanan hanya bayar mundur ke belakang, tidak mengurangi beban bunga dan pokok utang. 

Daan masih banyak sebab lain yang kalian akan temui, baik di bisnismu sendiri atau di bisnis kawan yang kamu kenal. 

✅ Semua pemilik bisnis pasti punya jurus juga untuk bertahan, apalagi di usaha kuliner ini. Mengelolanya harus dengan hati yang adem, pikiran yang tenang. Mengambil keputusan dalam kondisi gak tenang malah hasilnya tambah gak karu-karuan. 

Ini jurus saya bertahan di masa pandemi ini, walau resesi menghadang pokoknya tetap jualan. Alhamdulillah sejak bulan Maret awal corona masuk, sampai hari ini kami tidak pernah tutup kecuali libur di hari raya. 

Silahkan dicontoh jika ada ilmu yang didapatkan. 

✔️Saya sejak awal mendirikan Tengkleng Hohah 5 tahun lalu saya berkomitmen tanpa modal utang dan riba. Saya pakai 90% barang bekas, dari meja, kursi, hingga piring dan alat masak, tempatpun hanya sewa. Jadi walau omzet sedang turun tidak pernah dipusingkan dengan cicilan dan tagihan. Wolessss saja! 

✔️ Saya jadikan karyawan sebagai teman kerja, bukan bawahan. Selain gaji ada bonus omzet yang dibagi bersama. Yang sholatnya rajin dapat bonus khusus, tiap awal bulan ada yang diundi dapat bonus beruntung, seperti arisan tanpa bayar iuran.  Jika butuh dana darurat boleh kasbon dengan aturan yang dibuat. 

✔️ Menjaga hubungan dengan semua supplier, ada 20 lebih jumlahnya. Kami pantang menumpuk utang, yang bisa dibayar cash langsung hari itu diselesaikan, yang H+1 tertib dibayarkan, yang mundur beberapa hari semua tepat waktu diselesaikan. Tidak ada utang bahan baku yang mandeg berbulan-bulan.

✔️ Tertib semua keuangan, antara kasir dan manager saling memantau keuangan, tiap jam 9 malam dilaporkan di group WA, jadi semua saling kroscek, jika ada yang selisih langsung dicari dan dikoreksi. Tiap malam juga uang tabungan sewa, gaji, THR, kami sisihkan dalam bentuk prosentase langsung dimasukkan amplop dan dipisahkan dari keuangan yang muter harian. 

✔️ Promosi tetap kami rutinkan di sosial media, walau hanya 50.000/hari plus kena PPN 10% jadi 55.000, untuk menjangkau 3000-5000 konsumen yang ada di Jogja, ini bagian dari menjaga eksistensi, bahwa kami masih hidup lho! Kami tetap jualan lho! Dan pasti ada diantara mereka yang kangen terus datang lagi. 

✔️ Standarisasi masakan, dibuat SOP agar 3 koki bisa masaknya sama, tidak ada rasa yang berubah. jika ada yang kecewa kami ganti baru pada konsumen yang komplain. Bahkan nasi putih di warung kami cukup bayar sekali boleh nambah lagi sesuai kapasitas perut masing-masing. Boros beras? Gak masalah.. agar semua kebagian rezekinya. 

✔️Kami tau diri tidak buru-buru buka banyak cabang. Potensi untung ada, tapi potensi buntung juga bakal bikin sesek dada. Apalagi jika ada dana investor, dia gak terima, dianggap lalai, bakal putus hubungan kawan dan saudara. Kami memilih fokus di satu tempat tapi tiap hari diburu para pelancong yang datang di Jogja.

✔️ Inovasi penjualan, mereka yang pernah makan Tengkleng Hohah di Jogja tapi tinggal di luar kota, sudah bisa pesan online di https://pesanhohah.com, kuat perjalanan 3 hari, tinggal dipanaskan di kota masing-masing, dari Medan hingga Makassar bisa melayani. 

✔️ Dorong dengan sedekah, kami yakin bisnis bukan hanya soal mencari materi tapi juga harus berbagi, tiap bulan dari hasil penjualan ada yang kami sisihkan untuk kami transfer rekening panti-panti asuhan, untuk biaya mereka makan. 

Hanya itu kok ilmunya. Jika ada yang mau menyontoh monggooo... 🤗😊👍 

Tulisan oleh : mas Saptuari | Tengkleng Hohah Jogja

No comments:

Post a Comment

ILMU CARI REJEKI

BEGINI CARA BISNIS KULINER BERTAHAN DI MASA RESESI!! Oktober ini berarti sudah 7 bulan pandemi mendera, entah sudah berapa kawan...